Aksi Demonstrasi Mahasiswa

Aksi Demonstrasi Mahasiswa Memukuli Jurnalis Foto

Jum'at, 15 Agustus 2003 | 16:40 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabotabek di Bundaran Hotel Indonesia, Jumat (15/8) diwarnai kericuhan. Kericuhan itu terjadi setelah mehasiswa menduga ada intel memprovokasi aksi mereka. Akibatnya orang tersebut babak belur dipukuli oleh mahasiswa. Selain memukuli intel, puluhan mahasiswa itu juga memukuli jurnalis foto yang sedang memotret di lokasi itu sehingga luka dan memar.

Menurut salah seorang pewarta foto yang menjadi korban, kejadian itu bermula ketika ratusan mahasiswa tengah melakukan aksi unjuk rasa menuju Bundaran HI. Sebelumnya, kata dia, aksi mahasiswa itu berlangsung di Gedung MPR-DPR. “Mahasiswa sebenarnya berniat menuju rumah Megawati di Jalan Teuku Umar,” katanya.

Namun, aksi mahasiwa itu tertahan setelah adanya barikade polisi sehingga aksi bergeser ke ujung jalan Sutan Syahrir. Namun, kata pewarta foto tadi, aksi itu pun tertahan. “Akibatnya mahasiswa dan polisi saling dorong mendorong,” katanya.

Tak lama setelah itu, mahasiswa memukul seseorang yang diduga sebagai intel yang akan menyusup ke aksi mereka. Jurnalis foto tak melewatkan aksi pemukulan itu. Mereka masuk ke kerumunan mahasiswa untuk mengambil foto. Namun mahasiswa melarang jurnalis foto memotret dan tiba-tiba mereka diserang dari belakang. “Dari belakang, saya dan beberapa teman dipukuli,” ujar seorang jurnalis foto. Akibat pemukulan itu enam jurnalis foto mengalami luka dan memar.

Aksi pemukulan bisa dihentikan dan mahasiswa meneruskan perjalanan ke Istana Negara. Namun, jurnalis foto tetap tidak menerima aksi pemukulan itu. “Kami menuntut agar BEM meminta maaf secara tertulis di media massa atas pemukulan itu,” kata salah seorang jurnalis foto. Jurnalis korban pemukulan mahasiswa itu adalah jurnalis Berita Kota, detikcom, Bali Pos, Tempo News Room, Kompas, dan seorang pewarta foto asing dari Seven Foto.

Posting Komentar